Sinergitas Pergerakan, Intelektualitas dan Kepesantrenan

Jum’at (19/02/2021) – Dalam Sosiologi dan Antropologi kampus, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari mengupayakan sebuah gerakan integral antara nilai religius dan etis kepesantrenan sebagai dasar, pengembangan wacana intelektual kritis dan pergerakan aktual dalam merespon issue yang muncul di tengah masyarakat. Ini tentunya adalah sebuah misi yang kompleks sebab butuh sumber daya manusia yang kompeten dan kuat dalam pembacaan dan pemahaman khazanah klasik pesantren, menguasai secara mendalam terhadap keilmuan modern serta aktif dalam merespon issue aktual yang terjadi di tengah masyarakat. Namun demikian, misi ini adalah sebuah misi mulia dalam membangun integritas kampus secara kualitatif sekaligus agar bisa kompetitif.

Tambahan lagi, di zaman globalisasi informasi dan teknologi hari ini, peran institusi pendidikan tinggi dalam membekali mahasiswa dengan berbagai kecakapan dalam menghadapi tantangan persaingan global adalah memiliki posisi yang signifikan. Apa pasal ? pendidikan tinggi adalah proses aktualisasi keilmuan yang terakumulasi selama periode sekolah. Artinya, sebuah pendidikan tinggi secara posisional akan menentukan seberapa aktual akumulasi keilmuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah individual dan sosial. Di sini, mahasiswa akan menjadi progressif atau regresif bergantung pada pengelolaan sebuah pendidikan tinggi terhadapnya sebagai pabrik intelektual.

Sesuai dengan visi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari, yaitu terwujudnya sekolah tinggi yang mencetak tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional, cerdas, kompetitif dan berakhlak mulia. Visi ini tentu mengakomodir semua kompetensi mulai dari intelektualitas, emosionalitas dan spiritualitas. Visi ini diterjemahkan dalam kerja kongkret seluruh elemen struktual dan non-struktural STIT Togo Ambarsari sekaligus melibatkan kerja sama dengan pihak luar dalam menjaga standar mutu dan kualitas perguruan tinggi. Maknanya, STIT Togo Ambarsari membentuk kegiatan intra dan ektra dalam mewujudkan kesemuanya itu.

Dalam hal ini, Neng Hj. Musyarafatul Manna Wassalwa menegaskan dalam penyampainnya, “STIT Togo Ambarsari adalah pendidikan tinggi yang ada dan berakar dalam khazanah pesantren. Konsekuensinya, segala tata nilai yang berlaku dan dijunjung tinggi serta diamalkan oleh pesantren, maka secara niscaya juga menjadi tata nilai yang berlaku di dalam STIT Togo Ambarsari dan segala elemennya. Ini adalah secara niscaya tak bisa dak tak boleh diingkari”. Dengan demikian, bangunan pergerakan dan keilmuan STIT Togo Ambarsari dibangun dengan dasar nilai-nilai religius dan etis kepesantren, yang dalam hal ini adalah Pondok Pesantren Manbaul Ulum. (ghzy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.