Bondowoso, 26 Juli 2025 — Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari (STITTA) menggelar Ujian Komprehensif bagi mahasiswa semester 8 pada Sabtu, 26 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di ruang sidang utama STITTA dan diikuti oleh 25 mahasiswa dari berbagai program studi. Ujian ini merupakan salah satu tahapan penting yang harus dilalui mahasiswa sebelum memasuki masa penyusunan skripsi.
Proses ujian komprehensif ini diawasi dan diuji langsung oleh para dosen senior dan tenaga pendidik berpengalaman, yakni Dr. Zainul Arifin, Misbahul Munir, M.Pd., Muhalli, M.Pd., Ahmad Ghasi Patohollah, M.Pd., serta Suparjo Adi Suwarno, M.Pd. Para penguji tidak hanya menilai pemahaman akademik mahasiswa, tetapi juga mengukur kemampuan mereka dalam berpikir kritis, menyampaikan argumentasi ilmiah, dan memadukan wawasan kebangsaan serta nilai-nilai keislaman dalam menjawab pertanyaan yang diajukan.
Materi ujian mencakup tiga ruang lingkup utama, yakni penguasaan materi program studi, wawasan kebangsaan, serta wawasan keislaman. Ketiga aspek ini dirancang agar lulusan STITTA memiliki kompetensi utuh, tidak hanya dari sisi keilmuan, tetapi juga dari sisi moralitas, kepedulian sosial, serta loyalitas terhadap nilai-nilai kebangsaan dan keislaman yang moderat.
Dr. Zainul Arifin dalam sambutannya menyampaikan bahwa ujian komprehensif ini menjadi tolak ukur awal kualitas lulusan STITTA di masa depan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap lulusan STITTA bukan hanya unggul dalam teori dan praktik akademik, tetapi juga memiliki komitmen keislaman yang kuat dan pemahaman kebangsaan yang kokoh,” ujarnya.
Senada dengan itu, Misbahul Munir, M.Pd. menyampaikan bahwa pelaksanaan ujian ini juga menjadi ajang pembentukan karakter mahasiswa. “Kami melihat bukan hanya jawaban yang benar, tetapi juga bagaimana mahasiswa menjawab dengan cara yang reflektif, komunikatif, dan bernalar,” jelasnya.
Para mahasiswa tampak antusias dan siap menghadapi tantangan dalam ujian tersebut. Banyak di antara mereka yang menyampaikan bahwa ujian ini menjadi pengalaman berharga sekaligus titik awal menuju tahap akhir perkuliahan. “Meskipun tegang, saya merasa ini momen yang sangat penting untuk membuktikan bahwa kami siap melanjutkan ke jenjang skripsi dan siap terjun ke masyarakat,” ujar salah satu peserta ujian.
Dengan berakhirnya ujian komprehensif ini, para mahasiswa yang dinyatakan lulus akan segera diarahkan untuk memilih pembimbing skripsi dan mulai merancang proposal penelitian mereka masing-masing. STITTA berkomitmen untuk terus menjaga mutu akademik dan mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan sosial. (SAS)