Pemberdayaan Krupuk Pleret dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal di Desa Grujugan Lor

Dalam PKM kami program ungulannya yaitu Pemberdayaan ekonomi Lokal Krupuk Pleret, hal ini kami buat karena memang masyarakat di sini banyak yang mengetahui cara membuat Krupuk langka ini dan juga krupuk ini jarang ada di desa lain, sehingga kami berharap dengan adanya pemberdayaan krupuk ini mampu melejit hingga keluar desa bahkan ke luar kota dan juga bisa menjadi ikon sebuah desa Grujugan Lor. Pemberdayaan ini kami lakukan secara total mulai dari produksi, pengemasan hingga pemasaran. Kami kawal betul masyarakat desa terutama tarjet kami yaitu para pemudanya. Di kalangan ibu ibu membuat krupuk ini bukanlah hal yang susah, bahkan bisa dikatakan sangat mudah, akan tetapi bagi kami yang baru mengetahui cara membuat krupuk ini dan mau belajar membuatnya sungguh sangat sulit sekali. Apalagi tekhnik utamanya memelintirkan bahan menggunakan jempol satu persatu hingga membentuk sempurna.

Setelah beberapa hari kami teliti membuktikan bahwa sangat tidak mudah membuat krupuk ini, beda tangan beda hasil dan rasa. Bagaimana tidak ketika beda tangan membuat krupuk ini maka bentuknya juga akan berbeda walau kadang ada kemiripan sedikit. Apalagi tentang rasajuga sangat beda ada yang kurang garam, ada yang kelebihan bawang putih, ada juga yang pas an aroma kemirinya dangat terasa membuat krupuk ini juga harus sangat hati-hati memilih bahan terutama bahan poko yaitu tepung, baik tepung beras maupun tepung tapiokanya, salah sedikit maka akan fatal dan hasilnya akan tidak maksimal mulai dari perbedaan warna dan rasa yang sangat kerasa.

Ada rahasia yang menjadi ciri khas krupuk ini, sebenarnya tidak ini kami publilkasikan, tapi tidak apalah kami yakin walau tau rahasia ini belum tentu bisa membuatnya, seperti yang kami tau bahwa beda tangan beda hasil. Rahasianya yaitu harus menggunak tepung beras yang digiling jika mengunakan tepung beras yang beli di toko-toko kemungkinan besar tidak akan Mengembang (Nangkar) ketika di goreng, dan lagi sebelum memproduksi krupuk ini beras yang ingin di gunakan sebagai adonan harus direndam dulu 1×12 jam setelah itu lalu dikeringkan dan bisa langsung di giling. Dan menjemurnya pun tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang yaitu 1×12 jam, jika lebih maka krupuk akan pecah-pecah jika kurang maka akan memlempem.

Krupuk mentah yang sudah dikemas tanpa angin maka akan bertahan selama 3 bulan tanpa harus di jemur lagi, bisa lansung di jemur, akan tetapi jika di kemas ada angin masuk maka hanya bertahan selama 1 bulan, setelah 1 bulan harus dijemur dulu sebelum di goreng akan tetapi menjemurnya tidak boleh lama-lama agar tidak pecah. Untuk yang sudah digoreng yang di kemas tanpa angin masuk maka bertahan selama kurang lebih 2 bulan masih tetap renyah tapi jika ada angin masuk ya bisa jadi 1 hari sudah tidak renyah, namanya juga krupuk.

Dalam hal ini kami sangat memperhatikan betul terkait dengan barang yang layak untuk di perjual belikan apalagi ke luar desa, oleh karena itu kami memilih memilah yang layak sehingga tidak memlukan dan tidak mengecewakan pembeli. Pada produksi awal kami akui banyak yang tidak layak di pasarkan kerena memang kamimasih belum tau sehingga dari segi bentuk tidak sempurna dan banyak yang tidak jadi. Krupuk yang sudah kami sorter kami pisahkan yang baik dan yang tidak baik, yang baik baik kami pasarmya selebihnya kami konsumsi sendiri dan kami bagi bagikan ke masyarakat. Setelah itu kami melakukan pengemasan dengan kemasan yang sangat higienis dan dangat bagus guna menarik perhatian para konsumen dengan menggunakan plastik klip ukuran 14×18 dan stiker, sehingga menjadi daya tarik tersendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *