By Suparjo Adi Suwarno, S.Pd.I, M.Pd

  • 16 September 2025

Studium Generale : Peningkatan Kualitas Pendidikan Berbasis Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah

Bondowoso, (15/09/2025). Dalam mengawali pembelajaran di Tahun Akademik 2025/2026, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari menargetkan sebuah peningkatan kualitas Pendidikan dengan membangun langkah kolaboratif dengan pemerintah daerah. Konkretnya, hal itu dilakukan dengan menghadirkan Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, Dr. Fathur Rozi, M.Fil.I sebagai pemateri dalam Studium Generale yang dilaksanakan kemaren, Senin, 15/09/2026. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk kuliah umum sebagai pijakan awal untuk membangun motivasi dan komitmen untuk mengikuti pembelajaran secara maksimal. 

Ning Hj. Dr. Masyarrafatul Manna Wassalwa, M.Pd., yang akrab dikenal ning Ufa, menyampaikan dalam sambutannya, “Gantunglah Cita-citamu setinggi langit, seandainya terjatuh, maka masih ada di antara bintang-bintang. Bangunlah motivasi untuk belajar dan pantang berhenti di tengah jalan sebelum selesai Sarjana. Kalian sebagai generasi muda hari ini adalah penerus estafet masa depan yang akan menggantikan posisi dan peran pemimpin sekarang’’, tegasnya.

Sebagai pengantar,  Bapak Fathur Rozi menyampaikan bahwa posisi eksistensial mahasiswa adalah Pertama, sebagai Agent of Change, sebuah segmen dalam masyarakat yang dalam sejarah, telah menginisiasi perubahan-perubahan besar mulai dari Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945 dan Reformasi 1998, bahkan yang terakhir, dalam Demonstrasi terhadap Pemerintah Tahun 2025, Mahasiswa mengambil peran sebagai motor Gerakan.

Kedua, sebagai Agent of Science, sebuah komunitas yang memiliki agensi ilmu pengetahuan. Artinya sebuah perubahan-perubahan yang besar dan revolusioner terjadi tidak secara kebetulan, ia terjadi berdasarkan kalkulasi ilmu dan pengetahuan. Menurutnya, “sebagai mahasiswa, cerdas dan pintar adalah sebuah keharusan. Karena bodoh akan mendekatkan diri pada kemiskinan dan pada gilirannya, ia akan mendekatkan pada kekufuran’’.

Ketiga, sebagai Agent of Social Control, sebuah agensi pengawasan yang mengontrol kesetimbangan masyarakat agar terhindar dari ketimpangan. Sebab, pada dasarnya sejarah adalah selalu tentang benturan kelas dalam masyarakat. Dalam konteks ini, mahasiswa memaikan peran agar masyarakat hidup tanpa penindasan dan deskriminasi. “mahasiswa harus peka terhadap issue-issue sosial dan tahu bagaimana ia harus mengambil sikap sehingga tepat dalam membangun keberpihakan”, tegasnya.

‘’Dalam posisi sebagai Pendidikan Tinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari adalah mitra kolaboratif Pemerintah Daerah. Di tengah Indeks Pembanguan Manusia (IPM) yang rendah, maka Pendidikan Tinggi menjadi dalam satu garda depan dalam menciptakan masyarakat yang berkualitas. Mari kita bersama-sama memainkan peran sesuai tupoksi masing-masing dan ada beberapa aspek-aspek yang bisa dikolaborasikan baik dalam peningkatan kualitas SDM pengajar, palaksanaan Riset dan lain sebagainya”,

Sebagai penutup, Lora H. Atho’ur Rohman, M.H.I., memimpin do’a dengan harapan semoga segala kegiatan yang telah dan akan dilakukan dalam bingkai akademik dan non-akademik di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari Bondowoso bisa berkah dan selaras dengan Visi dan Misi pesantren dan  Pemerintah Daerah.